Siapa tak kenal buah kecil berwarna merah yang menggiurkan ini. Dibalik warna merahnya yang menarik, buah ini menyimpan banyak sekali keistimewaan.
Kandungan fitonutrien dari buah strawberry kaya akan fenol, kandungan fenol yang terdiri dari anthocyanin dan ellagitanin tidak hanya menyebabkan strawberry menjadi berwarna merah tapi juga kaya akan antioksidan sehingga baik untuk jantung, anti kanker sekaligus anti radang.
Ellagitanin sendiri seringkali dikatakan bisa mengurangi risiko kanker, karena dengan kebiasaan mengkonsumsi strawberry rutin bisa mengurangi risiko kanker sebanyak tiga kali lipat. Hal ini dinyatakan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Kandungan vitamin C dalam strawberry sendiri tidak bisa diremehkan, Annals of the Rheumatic Diseases melakukan sebuah studi terhadap 20.000 individu yang menderita polyarthritis dan terbukti bahwa pada individu yang memakan buah yang mengandung sedikit vitamin c akan mengalami radang sendi lebih sering dibandingkan dengan yang tidak.
Jadi bagaimana cara mengkonsumsinya? Journal Agricultural and Food Chemistry menyarankan untuk mengkonsumsinya dalam keadaan baru dipotong dan segar. Cuci bersih dan simpanlah dalam suhu 5 derajat celcius, serta jangan dikonsumsi lebih dari 6 hari karena kandungan vitamin C-nya akan berkurang 5%. Untuk variasi makanan, konsumsilah dengan sayur-sayuran sehingga menjadi salad buah. Sesekali, buatlah jus strawberry.